perlahan aku mulai membuka tutup Ice Cream yang berada di atasnya.
hari ini cuaca memang sedang sangat panas.
Ku lahap Ice creamku yang kubeli dengan uangku sendiri.
aku memang sangat suka membeli Ice Cream di toko itu.
walau aku telah menghabiskannya aku masih merasa ingin mencobanya lagi, sehingga aku membeli kembali Ice Cream itu.
setelah membayar Ice Cream itu lalu aku berjalan pulang sambil menyeropot Ice Cream kesukaanku itu.
"kau memang suka Ice Cream ya?kulihat setiap hari kau slalu membeli..." tanya Angga yang tiba-tiba sudah berdiri di depanku.
"ehh iya" jawabku singkat yang agak sedikit salah tingkah.
Angga adalah teman sekelasku. memang rumah kami cukup berdekatan. sehingga sering tanpa sengaja kami bertemu. sudah 3 bulan yang lalu Angga pindah ke kompleks perumahanku. sejujurnya aku merasa aneh tapi perasaannya itu aku anggap biasa saja.
aku melanjutkan perjalanan pulangku bersama dengan Angga.
Angga sering meminjam CD film di rumah tanteku
memang kebetulan rumah tanteku tempat peminjaman film.
hari ini aku pun menemaninya untuk meminjam film.
karena tau Angga adalah temanku, tak disangka Tanteku memberi potongan harga.
setelah meminjam film yang dipilihnya.
Angga pun pulang sambil tersenyum padaku.
namun aku hanya membalasnya dengan tatapan bingung.
"cie keponakan tante, " goda tanteku padaku
"apaaan si tante?" tanyaku bingung
"Angga ganteng ya? dia juga orangnya sopan.."
"ahh ga gitu kok, disekolah ia sering jahil sama aku te"
"itu berarti dia perhatian sama kamu Fer "
"perhatian apa kak? oh ya kak, aku pinjam film ini ya?" tanyaku yang mengalihkan pembicaraan.
"perhatian yang ga bisa ditunjukin, oke dah sanaaaa" jawab tanteku singkat. lalu sibuk melayani pelanggan.
aku pun keluar dari tempat rental film tanteku itu.
dan aku masuk ke rumahku sambil sempat tersenyum, malu.
aku mulai memikirkan kata-kata tanteku tadi.
aku juga sempat membayangkan wajah Angga yang tersenyum manis padaku tadi.
dan juga sikapnya padaku di sekolah.
entah mengapa hatiku merasa berdebar jika membayangkannya.
keringat dari tubuhku mulai bercucuran cukup banyak.
lalu, ku ambil sapu tangan yang ada di meja belajarku.
aku mulai menyeka keringat di kepalaku.
"bukankah ini sapu tangan , pemberian Diro?" batinku saat ku lihat ada gambar Ice Cream di sapu tangan itu.